TRIBUNGAYO.COM, BANDA ACEH – Dua praktisi seni, Fikar W. Eda dan Mustafa Ismail, mulai mengajar di Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh pada Selasa, 5 November 2024, sebagai bagian dari program praktisi mengajar.
Mustafa Ismail, seorang penyair dan penulis yang karyanya dimuat berbagai media seperti Kompas, Media Indonesia, dan Republika, mengajar mata kuliah Penulisan Ilmiah.
Ia juga dikenal melalui karya-karyanya dalam bentuk cerita pendek dan organisatoris seni.
Sementara itu, Fikar W. Eda, sastrawan dan penulis asal Aceh yang dikenal melalui karya-karyanya berupa puisi yang dipublikasikan di sejumlah surat kabar, mengajar mata kuliah Antropologi Seni pada Program Studi Teater.
”Ini pengalaman menarik, bisa ikut serta dalam program praktisi mengajar di ISBI Aceh,” kata Mustafa Ismail, yang telah banyak memberikan pelatihan menulis di berbagai tempat di Jakarta dan sejumlah daerah di Indonesia.
Kehadiran kedua praktisi seni ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan pengalaman praktis kepada mahasiswa ISBI Aceh, serta memperkaya proses pembelajaran di institusi tersebut.
Dosen ISBI Aceh Dr Teuku Afifuddin, M.Sn menyampaikan, dulu ia menimba pengetahuan dari para praktisi seni dengan mendatangi parktisi bersangkutan.
“Dulu saya datang ke Taman Budaya menemui praktisi. Sekarang, praktisinya datang ke kampus,” kata Dr Afifuddin.
Mustafa Ismail (lahir 25 Agustus 1971 di Aceh) adalah seorang wartawan dan sastrawan Indonesia. Karya-karyanya meliputi tulisan jurnalistik, cerita pendek, dan puisi yang telah dipublikasikan di berbagai surat kabar.
Pada tahun 1996, ia diundang ke perhelatan Mimbar Penyair Abad 21 yang diselenggarakan oleh Dewan Kesenian Jakarta di Taman Ismail Marzuki.
Pada tahun 2018, ia diundang dalam Pertemuan Penyair Nusantara XI di Kudus. Namanya juga tercatat dalam buku “Apa & Siapa Penyair Indonesia” yang diterbitkan oleh Yayasan Hari Puisi pada tahun 2018.
Fikar W. Eda (lahir 8 Mei 1966 di Takengon, Aceh) adalah seorang sastrawan dan penulis Indonesia yang dikenal melalui karya-karya puisinya yang dipublikasikan di berbagai surat kabar.
Ia alumnus Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala dan Program Pascasarjana Institut Kesenian Jakarta.
Selain menulis, Fikar aktif tampil sebagai pembaca puisi dan narasumber di berbagai acara sastra.
Pada tahun 2019, ia terpilih sebagai salah satu penyair yang diundang dalam Pertemuan Penyair Nusantara yang dihadiri oleh sastrawan dari enam negara Melayu serumpun.
Fikar juga pernah menjabat sebagai Ketua Komite Sastra Dewan Kesenian Jakarta (2013-2015) dan Ketua Komite Sastra Dewan Kesenian Aceh (1990-1995). (*)