The Blog

BANDA ACEH –  Penyelenggaraan Seminar Nasional Sastra dan Budaya Aceh I (SNSBA 2024) yang diadakan oleh Program Studi Kajian Sastra dan Budaya ISBI Aceh berupa upaya dan komitmen sivitas akademika dalam membangun sastra dan budaya melalui jalur penelitian.

Kegiatan ini dilaksanakan secara hybrid, Rabu, 09 Oktober 2024 di Auditorium ISBI Aceh.

Rektor Institut Seni Budaya Indonesia Aceh, Prof Wildan, berharap dengan adanya kegiatan ini kekeliruan dalam pelaksanaan budaya seperti saweran pada pertunjukan tarian ranup lampuan untuk menyambut tamu dapat diluruskan kembali.

“Kegiatan seminar nasional ini juga menjadi wadah untuk mempertemukan suatu kelompok masyarakat dari kalangan akademisi, praktisi, dan umum untuk membahas suatu topik tertentu. Pembahasan topik ini diharapkan dapat menghasilkan suatu hasil terbaru, solusi, menjelaskan kondisi terkini terkait suatu fenomena yang sedang terjadi pada suatu bidang tertentu”. Ucap Wildan, Rektor ISBI Aceh pada pembukaan seminar nasional.

Kegiatan yang diadakan secara tatap muka dan sesi pemakalah panel via Zoom, mengusung tema “Ragam Sastra dan Budaya”. Seminar Nasional Sastra dan Budaya Aceh ini juga mengundang pemakalah dari seluruh Indonesia untuk dapat berpartisipasi. Adapun sub-tema yang dapat dipilih oleh pemakalah dalam mengeksplorasi idealnya di antaranya, yaitu berkaitan dengan sastra, budaya dan linguistik.

“Kegiatan ini selain bertujuan untuk menambah wawasan bagi mahasiswa, dosen, guru di bidang sastra dan budaya, juga untuk mencari bibit-bibit penulis (pemakalah) yang konsen terhadap sastra dan budaya daerah, terutama Aceh.” Ujar ketua pelaksana, Lismalinda (09/10/2024)

Selain itu, Lismalinda juga menambahkan bahwa kegiatan ini akan menjadi tolak ukur sejauh mana perhatian masyarakat, khususnya guru, dosen dan peneliti dalam menelisik kajian sastra dan budaya di Aceh.

“Dengan adanya kegiatan ini saya berharap akan memperkaya pengetahuan masyarakat terutama kalangan milenial dalam mengenal lebih jauh mengenai kondisi sastra dan budaya Aceh saat ini melalui literatur yang kita sajikan dari output kegiatan ini yaitu melalui jurnal-jurnal dan prosiding.” Dalam hal ini, Raihan lubis sebagai salah satu narasumber acara ini mengupas secara terperinci mengenai Ali Hasyimi dalam kesusastraan dan Budaya Aceh.

Seminar nasional ini diikuti oleh mahasiswa, guru, dosen, dan umum. Adapun keynote speaker dalam seminar ini ialah Prof. Dr. Wildan, M.Pd (Rektor ISBI Aceh). Panitia juga menghadirkan narasumber yang sudah professional di bidang sastra dan budaya yaitu: Piet Rusdi (Kepala Balai Pelestari Kebudayaan Wilayah 1 Aceh), Prof. Dr. Indrya Mulyaningsih, M.Pd (Dosen IAIN Cirebon & Ketua PPJB-SIP) dan Raihan Lubis (Penulis & Penggiat Literasi)
Prodi Kajian sastra dan budaya ini telah mengandeng jurnal-jurnal ternama dalam publikasi ilmiah, yaitu: Jurnal Studies in English language and Education (SiELE) terindeks sqopus dengan klaster quartile Q1, Jurnal Indonesian Language Education and literature (ILEaL) dengan peringkat akreditasi SINTA 2, Journal of linguistic and Literature (LIRE) dengan peringkat akreditasi SINTA 3, Gorga:Jurnal Seni Rupa dengan peringkat akreditasi SINTA 4, Culturalistic: Journal of Cultural. Literary, and Linguistic Studies dengan peringkat akreditasi SINTA 5, Journal of English Teaching and linguistics (JETLi); jurnal internasional terindeks DOAJ dan Copernicus, dan Prosiding.(ra)